Menghargai perasaan pasangan


 

Dalam suatu rumah tangga yang selalu bertabur kebahagiaan ibarat mutiara yang indah, yakni bagaimana pasangan mampu memahami serta menghargai perasaan pasangannya.

Pada umumnya laki laki lebih di dominasi faktor akal atau logika ketimbang sisi perasaan, sebaliknya wanita lebih kuat perasaannya. Sehingga dengan kondisi tersebut saling membutuhkan kerja sama dan saling memahami agar tercipta keselarasan hidup pasangan suami istri.

Bisa jadi tercipta saling mencintai dan menyayangi maka hubungan emosional dan hati semakin erat.

Islam adalah agama yang sempurna. Di dalamnya  diatur seluk beluk kehidupan manusia. Termasuk bagaimana adab bergaul dengan lawan jenis. Sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama kita, adalah:

1. Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis. Allah SWT berfirman di dalam alqur'an surah AnNur:31. yang artinya:

" Katakanlah kepada laki laki yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya" 

Dalam surah An Nur : 30 Allah SWT juga berfirman yang artinya:

" Dan katakanlah kepada wanita beriman: hendaklah mereka memundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya"

2. Tidak berdua duaan.R

asulullah SAW bersabda : 

"Janganlah seorang laki laki berdua duaan (kholwat) dengan wanita kecuali bersama mahramnya". (HR. Bukhari & Muslim)


3. Tidak menyentuh lawan jenis. Di dalam sebuah hadits Aisyah RA berkata, 

"Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat  membaiat (janji setia pemimpin) HR.Bukhari


Bila mana dalam kehidupan sehari hari pasangan suami istri mengalami pasang dan surut, hendaklah saling melindungi, saling menjaga, menutupi kekurangan dan memberi kenyamanan.

QS. Al Baqarah: 187

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآئِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ ۖ فَٱلْـَٰٔنَ بَٰشِرُوهُنَّ وَٱبْتَغُوا۟ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

 Arab-Latin: Uḥilla lakum lailataṣ-ṣiyāmir-rafaṡu ilā nisā`ikum, hunna libāsul lakum wa antum libāsul lahunn, 'alimallāhu annakum kuntum takhtānụna anfusakum fa tāba 'alaikum wa 'afā 'angkum, fal-āna bāsyirụhunna wabtagụ mā kataballāhu lakum, wa kulụ wasyrabụ ḥattā yatabayyana lakumul-khaiṭul-abyaḍu minal-khaiṭil-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuṣ-ṣiyāma ilal-laīl, wa lā tubāsyirụhunna wa antum 'ākifụna fil-masājid, tilka ḥudụdullāhi fa lā taqrabụhā, każālika yubayyinullāhu āyātihī lin-nāsi la'allahum yattaqụn 

Terjemah Arti: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

Referensi: https://tafsirweb.com/697-quran-surat-al-baqarah-ayat-187.html






Comments

Popular Posts